BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akar, batang,
daun, serta bagian-bagian tumbuhan lainnya merupakan bagian-bagian yang secara
langsung berguna untuk mempertahankan kehidupan (untuk penyerapan makanan,
pengolahan bahan-bahan yang diserap menjadi bahan-bahan yang digunakan oleh
tumbuhan untuk keperluan hidupanya, pernafasan, pertumbuhan, tumbuhan itu
sendiri selama pertumbuhannya, oleh sebab itu alat-alat tersebut seringkali
dinamakan pula alat-alat pertumbuhan atau alat-alat vegetatif (Mulyani, 2006).
Sebelum
tumbuhan mati, biasannya telah dihasilkan suatu alat, yang nanti akan dapat
tumbuh menjadi tumbuhan baru. Salah satu alat perkembangbiakan pada tumbuhan
yakni dengan perkembangbiakan generatif yang mana nantinya akan dihasilkan alat
perkembangbiakan atau biasa juga disebut
bunga. Dan dari bunga nantinya akan dihasilkan suatu organ yang berupa buah
sebagai hasil dari bunga yang tadi. Dalam buah sendiri terdapat biji sebagai
inti dari buah yang mana ini nantinya akan berguna sebagai bakal calon tanaman
baru. Sehingga menarik sekali dalam mempelajari tentang struktur dari buah dan
biji ini untuk kita jadikan sebagai panduan dalam memperbanyak tanaman melalui
biji (Mulyani, 2006).
Setiap biji
matang (mature seed) selalu terdiri paling kurang 2 bagian yaitu:
1.
Embrio (need),
terbentuk atau berasal dari telur yang dibuahi (zygote) dengan mengalami
pebelahan sel di dalam embrio.
2.
Kulit biji (testa) terbentuk atau berasal dari
integument (satu atau lebih) dari ovule (Kartasapoetra, 2003).
1.2 Tujuan
Tujuan dari
praktikum ini adalah untuk mengetahui dan dapat menggambarkan bagian-bagian
buah dan biji, serta
mahasiswa praktikan mampu membedakan biji dikotil dan monokotil dan memahami
komponen penyusun masing-masing tipe biji.
BAB
II. LANDASAN TEORI
2.1
Buah (Fructus)
Buah pada
tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu :
1.
Buah semu atau buah tertutup, yaitu buah terbentuk dari bakal buah
beserta bagian-bagian lain bunga, yang perlahan menjadi bagian utama buah ini,
sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
2.
Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah,
dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan
bagian buah yang berarti (Tjitrosoepomo, 1985).
· Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan atas :
1.
Buah semu tunggal, yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan satu bakal
buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk
buah, misalnya : tangkai bunga, pada buah jambu monyet dan kelopak bunga pada
buah ciplukan.
2.
Buah semu ganda, jika pada satu bunga
terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian
masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain
pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang mencolok
(dan seringkali yang berguna), misalnya pada buah arbe (Fragraria vesca L.)
3.
Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi
seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah
nangka (Artocarpus integra Merr.), dan keluwih (Artocarpus
communis Forst.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan
berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu
sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini (Tjitrosoepomo, 1985).
· Buah Sejati
Buah sejati terdapat 3 golongan, yaitu
:
1.
Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari
satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau
lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau
banyak ruangan, misalnya Buah
mangga, buah papaya, buah durian.
2.
Buah sejati ganda, terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang
bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah, misalnya
pada cempaka (Michelia champaka Bail.).
3.
Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu
bunga majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi
setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti buah
saja, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius Sol.) (Rifai, 1976).
2.2 Biji (Semen)
Pada awalnya
biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai
pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat
pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak
biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas
tali pusar umumnya nampak jelas pada biji. Pada biji ada kalanya tali pusar
ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus).
Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya
menyelubung sebagai biji saja. Salut biji ada yang :
1.
Berdaging atau
berair, dan seringkali dapat dimakan, misalnya pada biji durian (Durio
zibethinus Murr), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.).
2.
Menyerupai
kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala (Myristica
fragrans Houtt). Salut biji pala dinamakan marcis, yang seperti bijinya
sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan
lainnya, antara lain sebagai bahan obat (Rifai, 1976).
Bagian-Bagian Biji
Bagian-bagian biji dapat dibedakan
menjadi 2 bagian yaitu: bagian dasar biji dan
bagian non dasar biji.
Bagian-bagian
dasar biji
1.
Embrio
Adalah suatu
tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada
suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna terdiri dari
struktur-struktur sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon
batang), kotiledon (calon daun) dan radikula (calon akar). Tanaman di dalam
kelas Angiospermae diklasifikasikan oleh banyaknya jumlah kotiledon.
Tanaman
monokotiledon mempunyai satu kotiledon misalnya : rerumputan dan bawang.
Tanaman dikotiledon mempunyai dua kotiledon misalnya kacang-kacangan sedangakan
pada kelas Gymnospermae pada umumnya mempunyai lebih dari 2 kotiledon
misalnya pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15 kotiledon. Pada rerumputan (grasses)
kotiledon yang seperti ini disebut scutellum, kuncup embrioniknya disebut
plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut koleoptil, sedangkan
pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut radicule yang ditutupi
oleh upih pelindung yang disebut coleorhiza.
2.
Jaringan penyimpan cadangan makanan
Pada biji ada
beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan
makanan, yaitu : Kotiledon, misalnya
pada kacang-kacangan, semangka dan labu. Endosperm, misal pada jagung, gandum,
dan golongan serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya yang berwarna putih
dan dapat dimakan merupakan endospermnya. Perisperm, misal pada famili Chenopodiaceae
dan Caryophyllaceae, Gametophytic betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae
yaitu pinus. Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari
karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya
berbeda-beda tergantung pada jenis biji, misal biji bunga matahari kaya akan
lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi mengandung banyak
karbohidrat.
3.
Pelindung biji dapat terdiri dari kulit
biji
Sisa-sisa
nucleus dan endosperm dan kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji
(testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama
proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat
berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji
berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau
serangan cendawan, bakteri dan insekta.Dalam hal penggunaan cadangan makanan
terdapat beberapa perbedaan diantara sub kelas monokotiledon dan dikotiledon
dimana pada : Sub kelas monokotiledon : cadangan makanan dalam endosperm baru
akan dicerna setelah biji masak dan dikecambhakan serta telah menyerap air.
Contoh jagung, padi, gandum. Sub kelas dikotiledon : cadangan makanan yang
terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh
embrio sebelum biji masak. Contoh kacang-kacangan, bunga matahari dan labu
(Sutopo, 2002).
BAB III. PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1 Alat
Adapun
alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
a. Kertas
tissue d.
Pisau cutter
b. Buku
gambar e.
Alat dokumentasi
c. Pensil
3.2 Bahan
Adapun
bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
a. Buah
pear, tomat, jeruk nipis, dan timun utuh
b. Biji
kedelai, kacang tanah, padi dan jagung
3.3 Cara Kerja
Adapun
cara kerja pada praktikum ini adalah :
-
Pengamatan struktur buah
a. Buah
yang telah di persiapkan kemudian di bagi menjadi 3 bagian
b. Bagian
pertama adalah buah utuh, bagian kedua adalah buah yang dipotong secara
membujur dan bagian ketiga adalah buah yang dipotong secara melintang.
c. Mengamati struktur dan morfologi ketiga bagian buah
tersebut kemudian digambarkan di buku gambar.
-
Pengamatan struktur biji
a. Benih
yang telah dipersiapkan direndam alam air aquades selama 1-2 jam
b. Setelah
dikeluarkan dari air rendaman, biji dikeringkan dengan kertas tissue
c. Kemudian
gambar morfologi luarnya
d. Benih
jagung dan padi dipotong secara membujur melewati embryo nya dan di amati sen
cara visual lalu di gambar di buku gambar
e. Benih
kacang tanah dan kedelai dipotong melintang dan digambar bagian-bagiannya.
BAB
IV. HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 HASIL
Hasil
Pengamatan Biji dan Buah
Nama Biji/
Buah
|
Tipe Biji/
Buah
|
Struktur
|
Biji Jagung
|
Monokotil
|
Seed coat, endosperm, koleoptil, plumule,
radicle, coleorhiza dan embrio.
|
Biji Kacang
Tanah
|
Dikotil
|
Seed coat,
cotyledon, plumule, radicle embrio.
|
Biji Kedelai
|
Dikotil
|
Seed
coat, cotyledon, radicle, epikotil,
hipokotil, embrio.
|
Biji Padi
|
Monokotil
|
Lemma, palea, embrio,
plumule, radicle, endosperm.
|
Buah Pear
|
Dikotil
|
Eksokarp,
mesokarp, endocarp, biji.
|
Buah Tomat
|
Dikotil
|
Eksokarp,
mesokarp, endocarp, biji, culumella, plasenta, fumiculus.
|
Buah Jeruk
Nipis
|
Dikotil
|
Eksokarp,
mesokarp, endocarp, biji, carpel, poros tengah.
|
Buah Timun
|
Dikotil
|
Eksokarp,
mesokarp, endocarp, biji.
|
4.2 PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan, didapatkan berbagai struktur
yang terdapat pada tumbuhan, yaitu struktur biji dan struktur buah. Bagian-bagian
tumbuhan khususnya buah dan biji, tentu memiliki struktur dan bagian-bagian
yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Bagian tumbuhan
yang telah diamati adalah bagian struktur biji. Bagian-bagian biji mulai dari bagian yang paling luar
adalah kulit biji, selanjutnya lebih ke dalam terdapat endosperm yang merupakan
cadangan bagi embrio, dan embrio yang merupakan bakal dari tanaman baru. Bahan-bahan dari praktikum ini yang berupa biji adalah biji
jagung,
padi, kedelai, dan biji kacang tanah. Bagian-bagian dari biji yang diamati di atas
dapat dilihat di lampiran
Bagian tumbuhan
selanjutnya adalah buah. Buah memiliki bagian yang disebut sebagai perikarp,
yaitu dinding buah yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada
bunga. Perikarp ini dibagi ke dalam beberapa lapisan yaitu, lapisan paling luar
yang disebut exocarp atau epikarp, lapisan pada bagian tengah yang disebut
mesocarp, dan lapisan paling dalam yang disebut endocarp.
BAB V .
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bardasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan, maka kami
berkesimpulan bahwa:
1.
Buah merupakan bagian dari tumbuhan
yang sangat penting. Buah dapat disamakan dengan sumbu tubuh dari tumbuhan.
2.
Adapun fungsi dari buah diantaranya
yaitu tempat terbentuknya embryo yang merupakan calon tumbuhan baru, yang nantinya
akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
3.
Buah pada suatu tumbuhan dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu buah sejati (fructus
nudus) dan buah semu (fructus
spurius). Buah sejati (fructus nudus)
merupakan buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau yang paling
banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu,
selain itu, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus. Contohnya adalah buah
tomat, jeruk nipis dan timun. Sedangkan buah semu (spurius) merupakan buah yang mana buahnya tersebut justru bagian
dari bunga yang telah berubah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang sanagt penting. Contoh dari
buah semu yaitu buah pear.
B. Saran
Disarankan agar dalam pengamatan di
lakukan dengan baik dan teliti, juga dalam melakukan pemotongan buah terutama
biji dilakukan dengan hati-hati agar saat mengamati struktur buah dan biji
mudah dilakukan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, 2013. Struktur buah. http//:www.wikipedia.com.
Anonim, 2013. Strukturdan type buah. http//:www.wikipedia.com.
Kamil,
Jurnalis. 1982. Teknologi Benih 1. Penerbit Angkasa. Bandung.
Kartasapoetra, Ance G. 2003. Teknologi Benih. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Sutopo, Lita. 1998. Teknologi Benih. Rajawali Pers. Jakarta.
Anonimus. Struktur Biji. 20de.wordpress.com.
Kartasapoetra, Ance G. 2003. Teknologi Benih. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Sutopo, Lita. 1998. Teknologi Benih. Rajawali Pers. Jakarta.
Anonimus. Struktur Biji. 20de.wordpress.com.
Hariana, A.
2005. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya.
PT. Penebar Swadaya. Depok.
Kartasapoetra,
A. G. 2003. Teknologi Benih. Rineka Cipta. Jakarta.
Mulyani, dkk. 2006. Ramuan Tradisional untuk Penderita Asma. PT.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Rifai. 1976. Keanekaragaman Tumbuhan.
UM press. Malang.
Sastrosayono, S. 2003. Budidaya Kelapa Sawit . Penerbit PT
Agro Media Pustaka. Jakarta Selatan.
Semutuyet. 2012. Morfologi Biji.http://semutuyet.blogspot.com/2012/06/morfologi-biji.html/,
03 Juli 2012 Pukul 09.40 WITA.
Sutopo, L.
2002. Teknologi Benih. Fakultas Pertanian UNBRAW. Malang.
Syamsulbahri. 1996. Bercocok Tanam
Tanaman Perkebunan Tahunan. UGM Press. Jakarta.
Tjitrosoepomo,
G. 2003. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada
Press. Yogyakarta.
blog yg sangat membantu, terima kasih
BalasHapus